Tujuan dari penelitian ini untuk menjelajahi konsep matematika yang terkandung dalam Masjid Syeikh Zainal Abidin dan menggunakannya sebagai sumber alternatif dalam proses pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan di masjid Syeikh Zainal Abidin yang terletak di Desa Pudun Julu, Kecamatan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara. Subjek penelitian yaitu pengelola/sekretaris masjid yang bernama Salim Harahap, yang menjadi satu-satunya sumber informasi yang memiliki pemahaman mendalam tentang sejarah masjid tersebut serta peneliti sendiri yang bertugas menganalisis hubungan antara matematika dan budaya (etnomatematika). Penelitian ini mengadopsi pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, pencatatan dan dokumentasi. Penelitian ini melibatkan tiga tahap pengumpulan data, yaitu pra-lapangan, kegiatan lapangan, dan analisis data. Analisis pra-lapangan melibatkan persiapan instrumen penelitian seperti lembar wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya, analisis data selama lapangan mencakup pelaksanaan wawancara dan pengambilan dokumentasi dari subjek penelitian. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dalam Masjid Syeikh Zainal Abidin terdapat unsur-unsur konsep matematika yang relevan dengan materi geometri sekolah dasar seperti persegi, persegi panjang, trapesium, segitiga siku-siku, lingkaran, belah ketupat, balok, kubus, tabung, limas segiempat. Temuan penelitian ini berperan sebagai produk etnomatematika untuk pembelajaran matematika. Selain itu, temuan ini juga merupakan contoh nyata penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pembelajaran yang kontekstual, terutama dalam memperkenalkan konsep-konsep matematika kepada siswa dengan pendekatan berbasis budaya lokal.
Copyrights © 2023