Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana informasi mengenai hoaks, pendidikan, politik dan media di tengah gempuran teknologi, terutama melalui pertimbangan penuturan tiga subjek penelitian yang kesemuanya adalah mahasiswa. Berita hoaks di sini tidak dikaji dalam disiplin ilmu tertentu atau hoaks dalam konteks, analogi, dan fenomena tertentu. Namun, lebih kepada studi eksploratif sederhana untuk menunjukkan suara para pembelajar dari kalangan perguruan tinggi sebagai garda terdepan yang menjaga martabat pengetahuan yang sifatnya a posteriori. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pencarian data melalui teknik wawancara. Teknik wawancara menjadi penting bagi penulis ketika suara-suara tersebut tidak dapat dikuantifikasi atau dihitung dengan angka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berita hoax, atau hoax itu sendiri, tidak begitu mengagetkan bagi subjek yang pernah dan sedang duduk di bangku kuliah karena pencarian data yang mendalam merupakan naluri alamiah dan budaya mahasiswa yang mengecap bangku kuliah. Dengan demikian, perdebatan seputar berita hoax di luar ruang kuliah menjadi kurang menarik ketika subjek merasa bahwa fakta yang ada hanya itu-itu saja tanpa ada sentuhan dari disiplin ilmu dan perspektif lain di luar perspektif yang ditawarkan.
Copyrights © 2023