Kalimantan Barat merupakan daerah yang dilalui garis khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari dengan intensitas cahaya matahari yang tinggi dan energi ini tidak terbatas. Penerapan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai pemanfaatan konversi energi listrik di daerah Kalimantan Barat merupakan solusi yang tepat sebagai pelengkap kebutuhan energi Alat yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pada penelitian ini menggunakan aplikasi Homer Energy Modelling. Piranti ini digunakan untuk menganalisis kombinasi terbaik dalam penggunaan energi yang tersedia untuk menyalurkan kebutuhan beban yang berada di BTS XL Pontianak Timur, Kota Pontianak.Kebutuhan untuk memenuhi energi listrik di BTS XL Pontianak Timur 24 jam sebesar 3.6 kWh/hari dan untuk energi listrik selama 1 tahun sebesar 1.313 kWh/tahun.Hasil analisis teknis untuk memenuhi kebutuhan energi listrik secara off-grid yang paling optimal, menggunakan panel surya sebesar 0,975 kW, inverter sebesar 0,275 kW, dan baterai sebanyak 6 buah. Pada konfigurasi ini panel surya dapat menyuplai energi listrik sebesar 1.482 kWh/ tahun, dengan kelebihan energi sebesar 86.2 kWh/tahun yang dapat di simpan ke dalam baterai.Hasil analisis ekonomi pada skenario off-grid, untuk skenario off-grid yang paling ekonomis adalah konfigurasi dari panel surya–inverter–baterai dengan biaya keseluruhan sistem selama 25 tahun (NPC) sebesar Rp 34.051.086 untuk biaya keseluruhan sistem 1 tahun (AC) sebesar Rp2.410.333 serta untuk biaya pokok produksi energi listrik (LCOE) sebesar Rp1.835 /kWh.
Copyrights © 2022