<![CDATA[Mayoritas hama tebu berasal dari kelompok taksonomi serangga, dengan spesies tertentu berperan sebagai pembawa penyakit virus dan fitoplasma. Kebanyakan serangga yang menjadi vektor virus dan fitoplasma termasuk dalam ordo taksonomi Hemiptera, yang dicirikan oleh mulutnya yang menusuk dan menghisap. Produktivitas tebu secara nasional mengalami fluktuasi yang signifikan, hal ini disebabkan oleh beberapa variabel. Di antara faktor-faktor tersebut, serangan patogen yang disebabkan oleh virus, termasuk virus mosaik tebu (SCMV), virus mosaik coretan tebu (SCSMV), dan virus daun kuning tebu (SCYLV), memainkan peran penting. Pengelolaan serangga vektor yang efisien di perkebunan tebu sangat penting untuk memitigasi potensi dampaknya sebagai pembawa virus atau hama, sehingga meminimalkan potensi kerugian. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis-jenis serangga vektor yang mempunyai kemampuan untuk menyebarkan virus penyebab penyakit pada tanaman tebu di Indonesia, serta mengeksplorasi berbagai metode yang digunakan untuk pengelolaannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kualitatif dengan pendekatan kajian pustaka. Studi ini mengevaluasi secara kritis metodologi pengumpulan data dengan mengevaluasi literatur yang relevan tentang pengendalian serangga vektor virus dan meningkatkan efektivitas pengelolaan penyakit tebu yang disebabkan oleh infeksi virus. Temuan penelitian menunjukkan bahwa pengendalian vektor serangga dilaksanakan melalui pendekatan terpadu, dimana metode pengendalian teknis dan biologis diprioritaskan, dan pemantauan rutin dilakukan. Jika populasi serangga meningkat secara signifikan, disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan semprotan insektisida.]]>
Copyrights © 2024
