Konflik agraria merupakan isu sensitif di masyarakat Indonesia termasuk di Jawa Tengah. Pengelolaan Sumber daya agraria oleh pemerintah seringkali berbenturan dengan kepentingan-kepentingan masyarakat yang secara historis dan sosial telah menyatu dengan alam di mana mereka tinggal. Dengan berfokus pada konflik agraria di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Jawa Tengah, penelitian ini ingin mengidentifikasi peran media sosial dalam menjembatani komunikasi politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan warganya di akun Twitter @ganjarpranowo. Penelitian ini menggunakan metode netnografi untuk memahami komunikas politik pemimpin daerah dangan warganya yang sedang menghadapi konflik agraria. Obyek penelitian berupa 5 postingan @ganjarpranowo tentang konflik agraria Wadas dan 3.276 komentar yang diberikan publik. Studi ini menunjukkan Gubernur memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi politik untuk menyampaikan sikapnya atas isu agraria. Meski diskusi muncul antar netizen di kolom komentar, komunikasi antara Gubernur dan netizen lebih bersifat satu arah. Dengan demikian penelitian ini melihat jika ruang publik virtual yang semestinya bisa menjembatani dialog antara negara dengan publik belum berlangsung dengan maksimal.
Copyrights © 2023