Limbah kulit durian yang masih mengandung berbagai vitamin, flavonoid, saponin, selulosa, lignin, pati, dan kandungan lain sangat berpotensi untuk di olah menjadi berbagai produk diversifikasi. Kulit durian diketahui mengandung selulosa yang tinggi (50-60%) dan lignin (5%) serta pati (5%). Bagian dengan porsi 60-75% dari keseluruhan buah ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal dan hanya dibiarkan menjadi limbah atau dibakar begitu saja. Salah satu produk olahan yang dapat bermanfaat untuk digunakan sehari-hari ataupun menjadi produk yang dapat dijual adalah sabun. Kandungan flavonoid dan saponin yang dimiliki kulit durian merupakan bahan yang biasanya dibutuhkan dalam pembuatan sabun sebagai bahan anti bakteri dan aditif pembuat busa sabun. Dengan adanya vitamin dan bahan organik lain yang terkandung, sabun hasil olahan juga berguna untuk memberikan nutrisi pada kulit. Metode yang digunakan pada produksi sabun adalah metode cold process dimana metode ini memiliki kelebihan, yaitu mudah untuk dilakukan dan dapat membuat sabun dengan ketahanan lama. Berkaitan dengan permasalahan tersebut maka dilakukanlah upaya inovasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat di wilayah Kelurahan Mangunsari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang yang merupakan salah satu sentra produsen durian di Semarang. Upaya inovasi tersebut diprioritaskan pada: pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah yang baik dan potensi dari limbah kulit durian, pelatihan keterampilan pada masyarakat mengenai teknologi pembuatan produk sabun berbahan dasar limbah kulit durian menggunakan metode cold process, pembekalan wawasan kewirausahaan terkait produk sabun.
Copyrights © 2023