<![CDATA[Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu sarana informasi mengenai proses pemanfaaan konsep collaborative governance yang dilakukan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, apakah proses kolaborasi yang dilakukan telah berjalan dengan efektif dan berhasil atau mengalami sebuah kegagalan. Collaborative governance merupakan sebuah konsep kolaborasi yang didalamnya mengajak dan melibatkan berbagai pihak lain dalam menjalankan berbagai program atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Tujuan dilaksanakannnya konsep collaborative governance ini untuk menciptakan pelaksanaan program yang lebih maksimal dan menciptakan pencapaian hasil akhir yang lebih optimal dan sesuai dengan tujuan yang direncanakan. Oleh karena itu, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung melaksanakan konsep collaborative governance ini sebagai sarana pencapaian program menjaga, melestarikan dan mengembangkan sektor budaya dan pariwisata yang lebih optimal dan dapat menjangkau banyak pihak. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara melakukan wawancara dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung untuk mendapatkan informasi mengenai proses kolaborasi yang dilaksanakan dengan pihak lain yang kemudian diolah dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan menyebuktikan bahwa proses collaborative governance di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung telah berjalan dengan efektif yang dibuktikan dengan melakukan penilaian dengan menggunakan teori Ansell And Gash (2008). Namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam proses kolaborasi yang dilakukan seperti adanya egoisme, regulasi yang tidak sesuai dan kualitas sumber daya manusia yang terbatas.]]>
Copyrights © 2024
