Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 93/KEPMEN-KP/2020 Tahun 2020 menetapkan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Paloh dengan target konservasi yaitu penyu, mangrove, dan terumbu karang. Penyu hijau (Chelonia mydas) merupakan jenis yang paling banyak ditemukan mendarat dan bertelur di pesisir Paloh. Selain itu, potensi lainnya adalah hutan mangrove. Vegetasi mangrove tersebar di Desa Sebubus, Desa Nibung, Desa Malek dan Desa Temajuk. Paloh memiliki tingkat keanekaragaman jenis mangrove tinggi, dengan jenis yang banyak ditemukan yaitu Rhizhopora, Avicennia, Bruguiera, dan Nypa. Ekosistem terumbu karang ditemukan di perairan Desa Temajuk. Beberapa karang mengalami pemutihan, dan kerusakan akibat adanya sampah plastik, jaring nelayan yang tersangkut, lepas jangkar nelayan, dan kerusakan akibat wisatawan yang kurang teredukasi. Inventarisasi potensi sumberdaya alam laut dan pesisir merupakan salah satu strategi pengelolaan keanekaragaman hayati di wilayah pesisir. Pendataan potensi bioekologi sebagai data time series dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan strategi pengelolaan dan program kegiatan di Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KKP3K) Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.
Copyrights © 2024