Adanya kinerja Penyuluh Keluarga Berencana yang kurang memuaskan. Masih sedikitnya masyarakat yang melakukan pemasangan alat kontrasepsi pasang baru, dan jumlah pengguna KB masih jauh dari target yang sudah ditentukan. Padahal unmeetneed di Kecamatan Kedungtuban terbilang masih tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya sanksi berupa piala bergilir dengan predikat kinerja kurang memuaskan sebagai sanksi rasa malu supaya kinerja kedepan dapat lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana kinerja Penyuluh Keluarga Berencana di Kecamatan Kedungtuban. Metodologi penelitian menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif pendekatan studi kasus dengan empat informan sebagai subjek penelitian. Data yang diperoleh dengan Teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah masih kurang maksimalnya kinerja Penyuluh Keluarga Berencana Kedungtuban. Hal ini disebabkan oleh kurang disiplinya pegawai pada saat bekerja banyak pegawai yang terlambat masuk kerja, kurangnya kecakapan komunikasi pada saat melakukan sosialisasi pada masyarakat karena adanya pegawai yang masih berijazah SMA dan ijazah terakhir bukan dari Kesehatan sehingga informasi kesehatan yang dibagikan pada masyarakat masih minim.
Copyrights © 2024