Pengantar : Berdasarkan penelitian sebelumnya, penyebab terbanyak cedera kepala dan fraktur maksilofasial adalah akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kejadian fraktur maksilofasial di IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, Indonesia. Metode: Penelitian deskriptif data cross sectional ini dilakukan pada pasien di IGD RS Hasan Sadikin Bandung periode antara September 2017 - Februari 2018 dengan kriteria inklusi adalah adanya fraktur maksilofasial akibat kecelakaan kendaraan bermotor. Survei primer dan sekunder dilakukan berdasarkan kronologi trauma dan mengidentifikasi lokasi fraktur maksilofasial dan luka di wajah. Data formulir diisi oleh peneliti sesuai petunjuk. Data dianalisis dengan metode cross sectional untuk observasi. Sistem penilaian tingkat keparahan trauma maksilofasial dilakukan dengan menggunakan Facial Injury Severity Scale (FISS) dan Maxillofacial Injury Severity Score (MFISS). Hasil: Data tentang insidensi fraktur maksilofasial dengan cedera kepala akibat kecelakaan kendaraan bermotor pada 100 pasien didapatkan 16 kasus fraktur sepertiga atas maksilofasial, 73 kasus fraktur sepertiga tengah dan 53 kasus fraktur sepertiga bawah.Kesimpulan: Fraktur sepertiga tengah maksilofasial akibat kecelakaan kendaraan bermotor merupakan insidensi trauma yang paling banyak. Hasil penelitian menunjukkan penyebab terbanyak trauma maksilofasial dan cedera kepala pada pasien di Hasan Sadikin Bandung Propinsi Jawa Barat adalah kecelakaan kendaraan sepeda motor.
Copyrights © 2021