Pembangunan kemampuan pertahanan negara melalui pembangunan postur TNI harus mampu bersifat deterrensi strategis dan mobilitas tinggi. Kemampuan pertahanan harus disesuaikan dengan tata ruang pertahanan dimana wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan. Permasalahannya, kesiapan regulasi tata ruang pertahanan berjalan lambat karena berbagai faktor, baik infrastruktur maupun non-infrastruktur. Diperlukan pemberdayaan yang berdampak pada penataan ruang kawasan pertahanan sesuai dengan konstelasi geografis Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pemberdayaan penataan ruang laut di Komando Armada Pertama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi dokumentasi, wawancara dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada periode Maret-Oktober 2021, dengan lokus penelitian di Jakarta. Objek penelitiannya antara lain Kementerian Pertahanan, Balai Hidrografi Nasional, Komando Armada Pertama dan akademisi. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkompeten di bidang Kartografi dan Analisis Kelautan (Marine Cartography), perlu adanya integrasi format data spasial kelautan di setiap unit. Strategi yang dilakukan adalah melalui optimalisasi data dan informasi pemetaan, mewujudkan fasilitas infrastruktur sesuai kondisi geografis Indonesia, peningkatan SDM TNI, optimalisasi kerja sama dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan kelautan.
Copyrights © 2022