Latar belakang : 20% ibu postpartum mengalami kondisi psikologi yang labil dan stress pada masa nifas. Hal ini akan mempengaruhi interaksi ibu dan bayinya, jika interaksi memburuk maka akan mempengaruh pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk selanjutnya. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan bounding attachment dengan tingkat stress ibu postpartum. Metode : metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelatif untuk mengetahui hubungan bounding attachment dengan tingkat stress ibu postpartum. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adala 53 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil : hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi bounding attachment dari 53 responden, didapatkan bounding attachment yang baik sebanyak 12 (22,6%) dengan tingkat stress cukup pada ibu potspartum dan bounding attachment sangat baik sebanyak 10 (18,9%) dengan tingkat stress berat. Terdapat hubungan antara bounding attachment dengan tingkat stress ibu postpartum dengan p value 0.020 < p tabel. Semakin baik bounding attachment ibu maka semakin rendah tingkat stress ibu postpartum. Kesimpulan : Terdapat hubungan antara bounding attachment dengan tingkat stress ibu postpartum dengan p value 0.020 < p tabel. Semakin baik bounding attachment ibu maka semakin ringan tingkat stress ibu postpartum. Tenaga kesehatan khususnya bidan dan perawat dapat melakukan optimalisasi bounding attachment antara ibu dan bayi sejak masa kehamilan, persalinan dan masa nifas
Copyrights © 2020