Sajaratun
Vol 8 No 1 (2023): Sajaratun

MAKNA GEREP RUHA (INJAK TELUR) PADA MASYARAKAT DESA HILIHINTIR KECAMATAN SATAR MESE BARAT KABUPATEN MANGGARAI

Ignasius Suhardi (Pendidikan Sejarah Universitas Flores)
Anita Anita (Pendidikan Sejarah Universitas Flores)
Katarina Dhiki (Pendidikan Sejarah Universitas Flores)



Article Info

Publish Date
20 Mar 2024

Abstract

Permasalahan yang diangkat peneliti adalah: Bagaimana proses ritual gerep ruha (injak telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat? Apa makna Gerep Ruha (injak telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat? Bagaimana presepsi kaum muda tentang nilai Gerep Ruha (injak telur) pada masyarakat desa Hilihintir kecamatan satar mese barat? Penelitian ini bertujuan untuk: Untuk mengetahui proses ritual Gerep Ruha (Injak Telur) Pada Masyarakat Desa Hilihintir Kecamatan Satar Mese Barat Kabupaten Manggarai. Untuk mengetahui makna ritual Gerep Ruha (Injak Telur) Pada Masyarakat Desa Hilihintir Kecamatatan Satarmese Barat.Untuk mengetahui prepsi kaum muda nilai Gerep Ruha (Injak Telur) pada masyarakat Desa Hilihintir Kecamatatan Satarmese Barat.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Budaya atau kebudayaan yang digagas oleh salah satu ahli yaitu Koentjaraningrat.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data atau display data, penarikan kesimpulan (Verifikasi). Hasil penelitian menunjukan bahwa .Pelaksanaan tradisi gerep ruha ini tidak terlepas dari ketersediaan ruha manuk kampong (telur ayam kampung), saung ngelong (daun ngelong), gong, gendang, dan tange (bantal).Penggunaan benda-benda tersebut memiliki peran penting dalam tradisi Gerep Ruha ini karena mengandung makna atau simbol didalamnya.Ruha manuk kampong bermakna sebagai lambang kebersihan dan kemurnian untuk kehidupan kedua pengantin pada saat mereka hidup berkeluarga.Saung ngelong juga bermakna sebagai lambang kebersihan dan kemurnian untuk kehidupan suami istri dalam hidup berkeluarga. Dan juga harapannya rumah tangga yang dibangun akan mampu menyesuaikan diri dengan segala situasi yang terjadi dan tentunya hidup bahagia.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

sajaratun

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Jurnal Sajaratun ini dulu diterbitkan pertama kali bulan Mei 2016 dengan nama Sajaratun : Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Program Studi Pendidikan Sejarah UNIFLOR dan diterbitkan 2 kali setahun dalam bulan Mei dan November. Sekarang akan diterbitkan dengan nama SAJARATUN dan terbit pada ...