WHO menyatakan pre-eklampsia berat adalah komplikasi yang sering terjadi dalam kehamilan dengan angka kejadian di dunia berkisar 0,51 % - 38,4 % dan Indonesia sebanyak 1,8 % - 18 %. Provinsi Aceh tahun 2021 khususnya di RSUDZA Banda Aceh berkisar 23,91%. Kejadian PEB memerlukan tindakan SC dalam proses persalinannya. Tujuan dari studi kasus ini untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pasien post SC dengan PEB di Arafah 2 RSUDZA. Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah nyeri akut, risiko perfusi serebral tidak efektif, menyusui tidak efektif, gangguan mobilitas fisik, defisit pengetahuan, dan risiko infeksi. Intervensi yang diterapkan berdasarkan Evidence Based Practices adalah kombinasi tarik napas dalam dan zikir pada nyeri akut, pemantauan dan pencatatan TTV pada risiko perfusi serebral tidak efektif, pijat oksitosin pada menyusui tidak efektif, pendampingan ambulasi dini untuk gangguan mobilitas fisik, memberikan pendidikan kesehatan pada defisit pengetahuan, dan mengajarkan cara perawatan luka post SC pada risiko infeksi. Hasil evaluasinya adalah nyeri akut teratasi, risiko perfusi serebral tidak efektif teratasi sebagian, menyusui tidak efektif teratasi sebagian, gangguan mobilitas fisik teratasi, defisit pengetahuan teratasi, dan risiko infeksi teratasi sebagian. Disarankan kepada perawat untuk dapat menjadikan laporan ini sebagai salah satu sumber rujukan dalam menerapkan asuhan keperawatan pada ibu post SC dengan PEB.
Copyrights © 2023