Bambu memegang peranan penting dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Bambu dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kerajinan tangan, bahan makanan, dan digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Bambu menjadi salah satu komoditas yang memiliki prospek cukup menjanjikan. Pemanfaatan bambu di daerah pedesaan sangat berkaitan dengan kearifan lokal. Desa Rumpin yang memiliki luas 639 Ha adalah salah satu desa penghasil bambu di Kabupaten Bogor. Namun demikian, selama ini belum ada ketersediaan data potensi bambu dan pemanfaatannya sehingga perlu didukung oleh penelitian mengenai hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi dan kearifan lokal pemanfaatan bambu di Desa Rumpin, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Inventarisasi potensi bambu dihitung dengan intensitas sampling sebesar 5%. Pemanfaatan bambu di Desa Rumpin diidentifikasi menggunakan teknik wawancara mendalam dengan melibatkan beberapa informan kunci. Responden ditentukan dengan teknik snowball sampling. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dugaan potensi bambu tali sebanyak 133 rumpun/Ha (5.564 batang/Ha), bambu andong sebanyak 19 rumpun/ha (464 batang/Ha), bambu mayan sebanyak 18 rumpun/ha (432 batang/Ha), bambu betung sebanyak 7 rumpun/Ha (186 batang/Ha), bambu hitam sebanyak 4 rumpun (154 batang/Ha), dan bambu atter sebanyak 3 rumpun/Ha (66 batang/Ha). Sedangkan kearifan lokal dalam pemanfaatan bambu yang masih diterapkan berupa (1) Budidaya dan pemanfaatan bambu secara turun temurun; (2) Menghindari pemanfaatan rebung; (3) Larangan menebang bambu berlebihan; (4) Penebangan bambu di atas jam 10.00.
Copyrights © 2024