Penelitian ini dilatarbelakangi karena pengolahan sampah organik menjadi eco-enzyme memerlukan waktu yang lama yaitu 90 hari. Waktu tersebut tidaklah efektif sehingga dirumuskan dalam penelitian ini bagaimana mempercepat proses pembuatan eco-enzyme dengan penambahan ragi yang dikombinasikan dengan daun wewangian untuk menghasilkan eco-enzyme yang beraroma terapi. Tujuan penelitian ini untuk menghasilkan produk eco-enzyme yang baik dan beraroma terapi dalam waktu singkat. Penelitian dilaksanakan di laboratorium biologi Universitas Negeri Manado dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) untuk mengetahui kombinasi yang tepat dari faktor penambahan ragi, waktu fermentasi dan rasio dedaunan wangi dengan sampah organik. Sedangkan untuk menentukan daun wewangian yang menghasilkan aroma paling baik digunakan uji organoleptik. Data dikumpulkan berdasarkan hasil pengukuran dari 5 parameter (Gula, Garam, Alkohol, pH, TDS) yang diukur setiap 5 hari, dari hari-0 sampai hari ke-25. Data yang terkumpul diuji menggunakan analisis statistik non-parametrik yaitu uji kruskal wallis test. Hasil penelitian menunjukan bahwa benar ragi bisa mempercepat reaksi fermentasi produk eco-enzyme. Dimana hasil uji pada setiap parameternya menunjukkan bahwa terdapat pengaruhh penampabahan ragi dengan nilai sig < 0,05 sehingga hal tersebut sesuai dengan syarat pengujian non-parametrik kruskal wallis test. Sedangkan hasil dari uji organoleptik menunjukan bahwa daun pandan dapat menghasilkan aromaterapi yang baik dibandingkan kedua daun lainnya.Kata Kunci: Eco-Enzyme, Ragi, Daun Wewangian.Â
Copyrights © 2023