<![CDATA[Masalah yang diangkat dalam PTK ini adalah 60 % peserta didik mendapatkan nilai rendah (di bawah KKM) pada pelajaran fiqih. Mengidentifikasikan permasalahan shalat lima waktu yang digunakan adalah model pembelajaran biasa. Tindakan direncanakan dengan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 3 pertemuan, masing masing pertemuan terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. PTK ini dilengkapi dengan teori dan metode penelitian disertai dengan instrumen-instrumen yang dibutuhkan. Teori yang dipaparkan berkenaan dengan permasalahan shalat lima waktu. Metode yang dipergunakan adalah metode penelitian kualitatif. Laporan ini dilengkapi dengan instrumen-instrumen observasi yang berkenaan dengan prilaku peserta didik dalam proses pembelajaran dan instrumen observasi untuk guru baik observasi terhadap rencana pembelajaran dan tindakan dalam proses pembelajaran. Setelah dilakukan tindakan dari 2 siklus dan 6 pertemuan ditemukan data yang merupakan hasil pengamatan observer. Setelah data dibahas/dianalisis ditemukan kesimpulan bahwa penggunaan metode demontrasi dapat meningkatkan prestasi peserta didik. Selanjutnya penulis menyampaikan rekomendasi sebagai berikut: metode pembelajaran konvensional harus diganti dengan metode yang sesuai dalam proses belajar mengajar mata pelajaran fiqih khususnya pada materi shalat lima waktu.]]>
Copyrights © 2023
