Keberadaan UMKM tidak dapat dihapuskan ataupundihindarkan dari masyarakat bangsa saat ini. Karenakeberadaannya sangat bermanfaat dalam hal pendistribusianpendapatan masyarakat. Program pengembangan UsahaMikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satuinstrument untuk menaikkan daya beli masyarakat, padaakhirnya akan menjadi katup pengaman dari situasi krisismoneter. Sebagai penyumbang terbesar bagi APBN, pajakmemegang peranan yang sangat penting dalam menjalankanroda pemerintahan, dan dewasa ini 78% penerimaan negaraberasal dari sektor pajak. Self assesment system, merupakansistem pemungutan pajak yang memberikan kepercayaansecara penuh kepada wajib pajak untuk menghitung,memperhitungkan, menyetor dan melaporkan sendiri besarnyapajak yang terhutang. Self Assessment System menuntut wajibpajak untuk memahami peraturan perundang undanganperpajakan agar memahami apa yang menjadi hak dankewajiban sebagai wajib pajak. Disamping itu Sistem inipunmenuntut kerjasama yang harmonis antara pemerintah sebagaipembuat Undang Undang dengan masyarakat (wajib pajak)sebagai pelaksana Undang Undang, agar tujuan dapat tercapai.Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 100 para pelakuUMKM di Jawa Tengah. Tipe penelitian yang digunakanadalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melaluikuesioner, observasi, dan wawancara. Metode penentuansampel menggunakan Purposive Sampling. Teknik analisisdata menggunakan Reduksi data, penyajian, dan conclusiondrawing.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel taxamnesty tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhanwajib pajak sedangkan variabel Pemahaman Pajak, PelayananFiskus dan Sanksi Perpajakan berpengaruh signifikan terhadapkepatuhan pajak.
Copyrights © 2023