Diare adalah suatu kondisi di mana frekuensi buang air besar terjadi lebih sering dan disertai konsistensi tinja yang lebih encer, hal ini disebabkan karena tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit dalam waktu yang relatif cepat dan pada saat bersamaan usus tidak mampu untuk menyerap cairan dan elektrolit. Metode yang digunakan adalah penyuluhan pada ibu-ibu yang memiliki balita , dengan sebelumnya melakukan pre test untuk menilai pengetahuan ibu dan setelah itu dilakukan post test setelah penyuluhan untuk menilai perubahan pengetahuan ibu terkait diare dan pembuatan larutan gula gara, dan teknikĀ mencuci tangan. Dilihat dari hasil pendampingan keterampilan dalam mencegah dan tindak lanjut penanganan awal diare di tingkat rumah tangga sebelum diberikanĀ penyuluhan yaitu sebanyak 15 responden (50%) memiliki pengetahuan yang kurang , sedangkan ibu balita yang cukup mengetahui diare sebanyak 12 responden (40%). Sesudah diberikanĀ penyuluhan yaitu sebanyak 23 responden (77%), sedangkan ibu balita yang cukup mengetahui stunting ada sebanyak 7 responden (23%). Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu yang memiliki balita karena nilai post test lebih tinggi dari nilai pre test. Kesimpulan dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap ibu -ibu yang memiliki balita untuk menangani secara dini kasus diare di tingkat Rumah tangga.
Copyrights © 2022