Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering
Vol. 1 No. 1 (2023): Journal of Safety, Health, and Environmental Engineering

Analisis Penentuan Komponen Kritis Small Excavator Menggunakan Metode FMEA dan Diagram Pareto

Diah Ayu Nurjanah (Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya)
Imah Luluk Kusminah (Program Studi Teknik Pengelasan dan Fabrikasi, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya)
Aulia Nadia Rachmat (Program Studi Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya)
Navies Nabella (Perusahaan Konstruksi, Proyek Pembangunan Jalur Ganda Rel Kereta Api)



Article Info

Publish Date
26 Apr 2024

Abstract

Kegiatan konstruksi meliputi tahapan pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan. Salah satu kegiatan konstruksi yang ada di Indonesia adalah pembangunan jalur ganda rel kereta api. Pada proyek pembangunan jalur ganda rel kereta api terdapat small excavator A yang sering mengalami kegagalan. Excavator tersebut digunakan pada pekerjaan galian, stripping lahan dan timbunan. Kegagalan yang terjadi dapat mengganggu pelaksanaan konstruksi dan dapat mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian. Oleh sebab itu perlu adanya analisis terhadap komponen excavator agar diketahui komponen kritis. Pembuatan FBD (Functional Block Diagram) bertujuan untuk menggambarkan aliran kerja dari excavator sehingga memudahkan dalam pembuatan FMEA. Penentuan komponen kritis menggunakan metode FMEA (Failure mode and Effects Analysis) yang digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana suatu peralatan, fasilitas, atau sistem mengalami kegagalan dan dampak yang ditimbulkannya. Metode FMEA memungkinkan penentuan peringkat risiko dengan menggunakan nilai RPN (Risk Priority Number). Hasil dari RPN dilakukan analisis menggunakan diagram pareto sehingga dapat ditentukan komponen kritis dari excavator . Komponen kritis dapat ditentukan dengan menggunakan prinsip diagram pareto yang mengikuti aturan 80-20 yang menyatakan bahwa 20% dari komponen akan mewakili 80% dari keseluruhan komponen. Penentuan RPN berdasarkan hasil wawancara bersama expert judgement. Penelitian menunjukkan bahwa pada sistem kerja exvavator terdapat 6 sub-sistem yakni sub-sistem elektrik, kendali, hidrolik, engine, lower structure, dan upper structure. Hasil dari FMEA dan diagran pareto menunjukkan bahwa terdapat 3 komponen kritis yakni komponen track shoe dengan failure mode baut shoe lepas memiliki nilai RPN 60, komponen hydraulic pump dengan failure mode seal kit regulator rusak memiliki nilai RPN 32, filter oli dengan failure mode rusak memiliki RPN 32.

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

JSHEE

Publisher

Subject

Engineering Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering Public Health

Description

Aims of the JSHEE: The journal is aimed at providing grounds for the exchange of ideas and data developed through research experience in the broad field of occupational safety, health, and environmental engineering. Scope of the JSHEE: Fire Prevention and Handling Systems Construction Safety Process ...