Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) merupakan film tentang seorang Ibu Rumah Tangga, Evelyn, yang dibawa ke semesta lain ketika ia dihadapkan dengan berbagai masalah pekerjaan dan keluarganya. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) merupakan film yang bertemakan keluarga, yang dikemas dengan kompleksitas perpidahan lokasi atau semesta. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) memiliki transisi match cut yang menarik untuk diangkat. Film “Everything Everywhere All At Once” (2022) juga berhasil mendapatkan 7 dari 11 nominasi penghargaan, salah satunya adalah Best Film Editing dari Academy Awards. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan match cut dalam membangun tahap peneritaan dalam film “Everythung Everywhere All At Once” (2022). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teori match cut oleh Gael Chandler dan teori struktur 5 babak oleh John Yorke. Dari analisis yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa match cut memiliki peran dalam membangun cerita. Match cut mengarahkan perhatian penonton sehingga penonton mampu memahami tindakan karakter utama yang berpindah – pindah semesta.
Copyrights © 2024