Penelitian ini menganalisis bagaimana jurnalisme investigasi diterapkan dalam film dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee, and Jessica Wongso" melalui pendekatan semiotika. Studi ini mengeksplorasi penggunaan simbol-simbol, tanda-tanda, dan kode dalam menyampaikan pesan investigatif kepada audiens. Dengan menggunakan teori semiotika John Fiske, penelitian ini menguraikan tiga level analisis: realitas, representasi, dan ideologi. Level realitas melibatkan identifikasi elemen visual dan audio yang berhubungan dengan kasus pembunuhan, seperti adegan, lokasi, kostum, dan dialog. Level representasi menganalisis struktur naratif, teknik sinematik, dan karakterisasi tokoh-tokoh. Level ideologi mengidentifikasi pesan-pesan ideologis yang disampaikan dan konteks sosial budaya yang tercermin dalam film. Dokumenter ini mengisahkan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin oleh Jessica Wongso, yang menarik perhatian luas dan menimbulkan kontroversi di media. Melalui analisis semiotika, penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana elemen-elemen jurnalisme investigasi dan semiotika diterapkan dalam film dokumenter, serta bagaimana film tersebut mempengaruhi persepsi publik tentang kasus yang diangkat.
Copyrights © 2024