Permasalahan utama di Desa Bukit Pamewa adalah kurangnya data tentang timbulan dan komposisi sampah. Masyarakat setempat biasanya membuang sampah di sungai, lahan kosong, atau membakarnya di pekarangan rumah. Selain itu, akses jalan juga belum memadai. Untuk mengatasi masalah ini, peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini berfokus pada pengelolaan sampah di Desa Bukit Pamewa, Tuapejat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat dengan tujuan utama adalah mengukur timbulan dan komposisi sampah. Metode sampling berdasarkan SNI 19-3964-1994. Penelitian ini menunjukkan timbulan sampah harian di Desa Bukit Pamewa adalah 8,49 kg/org/hari. Berdasarkan pengolahan data, timbulan sampah domestik adalah 7,50 kg/org/hari. Poskesdes menghasilkan 0,61 kg/org/hari, Posyandu 0,19 kg/m3/hari, Instansi Pendidikan 0,04 kg/org/hari, dan Instansi Pemerintahan 0,15 kg/org/hari. Komposisi sampah di Desa Bukit Pamewa didominasi oleh sampah organik sebesar 71%. Ini terdiri dari sisa makanan 40%, kertas 11%, sampah halaman 16%, dan kayu 5%. Sedangkan sampah anorganik sebesar 29% terdiri dari plastik 24% dan kaleng 5%.
Copyrights © 2024