Tumbuhan menghasilkan sejumlah besar produk alami (metabolit sekunder). Dalam dekade terakhir, banyak dilakukan penelitian mengenai dampak positif dari metabolit sekunder yaitu sebagai obat herbal. Salah satu tumbuhan yang dapat berpotensi sebagai bahan obat herbal adalah Pteris linearis Poir. Salah satu hutan di Indonesia yang diketahui terdapat Pteris linearis adalah Taman Nasional Baluran (TNB). Kondisi lingkungan yang berbeda akan mempengaruhi macam dan kadar metabolit sekundernya. Selain itu, produksi metabolit sekunder pada organ, jaringan dan sel sangat spesifik. Senyawa ini sering ditemukan berbeda dalam satu individu tumbuhan. Tujuan penelitian ini karakterisasi metabolit sekunder pada organ yang berbeda yaitu ental dan rhizoma Pteris linearis di Taman Nasional Baluran. Ekstraksi tumbuhan dengan metode maserasi. Karakterisasi senyawa ini secara kualitatif dengan metode skrining fitokimia. Hasil penelitian ekstrak ental mengandung senyawa polifenol, flavonoid, terpenoid dan alkaloid, ekstrak rhizoma mengandung polifenol dan alkaloid. Simpulan penelitian ini adalah Pteris linearis berpotensi sebagai bahan obat herbal, namun ekstrak ental lebih efektif dibandingkan ekstrak rhizoma.
Copyrights © 2019