Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
Vol 6 No 2 (2018)

Pemanfaatan Lendir Bekicot Afrika (Achatina fulica) sebagai Obat Luka Bakar Berbasis Nanoemulsi

Hanidya Fidela Ulayya (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)
Yuniar Ayu Limantini Suwele (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)
Erika Indah Junior (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)
Nisia Anindita Rinjani (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)
Syarifat izat (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)
Suprapto Suprapto (Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani, Mendungan, Pabelan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah 57162)



Article Info

Publish Date
24 May 2019

Abstract

Abstrak Indonesia merupakan negara tropis yang ditemukan banyak spesies bekicot, salah satunya adalah Achatina fulica (siput tanah). Keberadaan A. fulica kurang dimanfaatkan dan lendirnya dapat dimanfaatkan untuk  mempercepat pengeringan dan penutupan luka. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa lendir bekicot mengandung acharan sulfat yaitu glycosaminoglycan yang pada fase proliferasi akan membentuk komplek yang berperan penting pada penyembuhan luka. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui cara mengolah mucus Achatina fulica menjadi sediaan nanoemulsi sebagai obat luka bakar dan menguji efek menyembuhkan luka bakar. Sediaan nanoemulsi dari mucus A. fulica adalah sistem w/o (air dalam minyak) dengan fase air adalah gliserol, fase minyak adalah kitosan, dan emulgator adalah Tween 80 dan Span 80. Hasil evaluasi sediaan nanopartikel yang mengandung lender A. fulica menunjukkan distribusi partikel yang baik dan nilai Dispersion Medium Viscosity (Distribusi partikel) didapati hasil sebesar 0,9 mPa.s. Hal ini menunjukkan sediaan nanoemulsi yang diperoleh menunjukkan stabilitas yang baik. Kata kunci:   nanoemulsi, Achatina fulica, luka bakar Utilitazion of  African snail mucus (Achatina fulica) as nanoemulsion for wound burn  Abstract Indonesia is a tropical country that is found in many snail species, one of which is Achatina fulica (land snail). The existence of A. fulica is underutilized and the mucus can be used to speed up drying and wound closure. Previous research shows that snail mucus contains acharan sulfate, namely glycosaminoglycan, which in the proliferation phase will form a complex that plays an important role in wound healing. This study was conducted to find out how to process Achatina fulica mucus into nanoemulsion as a burn medicine and test the effect of curing burns. Nanoemulsion from mucus A. fulica is a system of w/o (water in oil) with water phase is glycerol, oil phase is chitosan, and emulgator is Tween 80 and Span 80. The evaluation of nanoparticles containing lender A. fulica shows particle distribution which is good and the value of Medium Viscosity Dispersion (Particle distribution) is found to be 0.9 mPa.s. This shows that the nanoemulsion obtained showed good stability. Keywords: nanoemulsion, Achatina fulica, burns

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

kjif

Publisher

Subject

Health Professions Immunology & microbiology Materials Science & Nanotechnology Medicine & Pharmacology Social Sciences

Description

Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi (KJIF) merupakan media publikasi ilmiah dalam bidang kefarmasian yang diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, bekerjasama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI Jawa Barat). Ruang lingkup artikel yang diterbitkan adalah: Farmasetika, Kimia ...