Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT) merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kompetensi petani sehingga mampu menerapkan budidaya pertanian berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak pelaksanaan SLPHT terhadap tingkat penerapan pengendalian hama terpadu usahatani kubis di Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2020 di Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus yang dipilih secara purposive pada Kelompok Tani Sido Makmur III dengan sampel sebanyak 31 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner serta observasi. Metode analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan uji analisis linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah materi pelatihan termasuk kategori tinggi (74,2%), kompetensi penyuluh dengan kategori tinggi (67,7%), sedangkan fasilitas pelatihan dan pemberian latihan soal berada dalam kategori sedang (67,7% dan 67,7%). Materi pelatihan dan kompetensi penyuluh secara parsial mempengaruhi penerapan PHT, sedangkan fasilitas pelatihan dan pemberian latihan soal tidak berpengaruh terhadap penerapan PHT. Variabel-variabel pada pelaksanaan SLPHT tersebut secara simultan mempengaruhi tingkat penerapan PHT sebesar 74,7%. Maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan SLPHT usahatani kubis memberikan dampak bagi tingkat penerapan pengendalian hama terpadu pada Kelompok Tani Sido Makmur III Desa Sepakung, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Copyrights © 2020