Kakao merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Parigi Moutong. Sebagian besar usahatani adalah perkebunan rakyat. Hasil panen biji kakao di Kabupaten Parigi Moutong dipasarkan langsung ke eksportir yang ada di Kota Palu melalui pedagang di tingkat kecamatan maupun pedagang provinsi, selanjutnya eksportir yang menjual ke negara tujuan. Harga biji kakao yang tinggi di tingkat pedagang dan eksportir belum dirasakan oleh petani kakao di Kabupaten Parigi Moutong. Masalah mendasar yang dihadapi petani biji kakao di Kabupaten Parigi Moutong adalah posisi tawar petani lemah dalam penentuan harga.Kondisi pasar yang tidak bersaing mempengaruhi perilaku lembaga pemasaran berupa mekanisme penentuan harga. Respon dan seberapa cepat perubahan harga tersebut dirasakan pada setiap lembaga pemasaran akan diketahui melalui analisis kinerja pasar. Hasil analisis integrasi pasar antara petani kakao di Kabupaten Parigi Moutong dengan eksportir di Kota Palu dalam jangka pendek tidak terintegrasi artinya perubahan harga kakao di tingkat eksportir tidak mempengaruhi harga kakao di tingkat petani. Namun, dalam jangka panjang terintegrasi artinya perubahan harga kakao di tingkat eksportir diikuti mempengaruhi harga di tingkat petani. Tidak terintegrasinya harga di tingkat eksportir terhadap harga di tingkat petani di Kabupaten Parigi Moutong sebenarnya dapat ditelusuri melalui saluran pemasaran.Bila petani dapat menjual ke eksportir dengan harga di tingkat eksportir maka margin tataniaga dapat ditekan. Tetapi, tidak ada petani yang menjual langsung ke eksportir, karena eksportir berada di Kota Palu, sehingga petani harus meluangkan waktu, dan mengeluarkan biaya transportasi dan konsumsi diperjalanan.
Copyrights © 2019