Selama sepuluh tahun terakhir, kinerja agribisnis kakao Indonesia menurun. Hal ini ditunjukkan oleh penurunan luas areal perkebunan kakao, diikuti oleh penurunan produksi dan volume ekspor. Strategi pengembangan agribisnis kakao yang dihasilkan melalui Analisis SWOT dan Arsitektur Strategi lebih diarahkan kepada peningkatan kinerja petani kecil pada perkebunan rakyat dengan cara memperkuat kelompok tani dan mengoptimalkan peran asosiasi-asosiasi. Sementara, bagi perkebunan negara dan swasta lebih mengarah kepada peningkatan volume produksi dan diversifikasi produk kakao dengan orientasi pasar ekspor. Hal lain yang penting untuk diperhatikan adalah peningkatan aktivitas promosi dan penyebaran informasi tentang kakao dan manfaatnya untuk meningkatkan konsumsi kakao domestik.
Copyrights © 2019