Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis gangguan metabolik yang ditandai dengan glukosa darah melebihi batas normal. International Diabetes Federation (IDF) perkirakan setidaknya 436 juta orang di dunia mederita diabetes. Hal tersebut berdampak pada menurunnya derajat kesehatan masyarakat yang berpengaruh pada kesehatan baik fisik maupun psikososial diantaranya yaitu stress dan insomnia. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui hubungan stress dengan kejadian insomnia pada penderita diabetes mellitus tipe 2 Metode Penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 juli s/d 15 agustus 2022. Populasi penelitian adalah penderita diabetes mellitus di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau dengan teknik pengambilan sampel non propabolity sampling dengan jumlah sample 21 responden. Intrumen penelitian yang di gunakan yaitu menggunakan skala Anxiety Stress Scale 42 ( DASS ) yang di ambil dari Lovibond (1995) sedangkan untuk insomnia intrumen yang digunakana yaitu kuesioner kelompok Studi Psikiatri Biologic Jakarta Insomnia Rating Scale (KSPBJ- insomnia Rating Scale). Penelitian ini telah mendapatkan lulus kaji etik penelitian yang dikeluarkan oleh Stikes Payung Negeri Pekanbaru dengan surat no 0071/STIKES PN/KEPK/VII/2022. Analisa data menggunakan diastribusi frekuensi dan menggunakan uji chi squere dengan melihat nilai p value. Hasil Penelitian diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara stress dengan kajadian insomnia pada penserita diabetes mellitus dengan nilai p-Value (0,032). Diharapkan adanya program konsling yang dilakukan pada penderita diabetes melitus tipe 2 untuk menurunkan kejadian stress pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
Copyrights © 2023