Stunting adalah masalah gizi kronik. Tahun 2018 terdapat 30,8% kejadian stunting di Indonesia. ePPGBM Puskemas Kecamatan Pasar Rebo pada masa pandemi tahun 2020 dari 11845 sasaran bayi-balita, hanya 6.489 bayi-balita (54,78%) yang diperiksa, dan ditemukan 49 kasus balita stunting di Kecamatan Pasar Rebo. Penyebab kejadian stunting ditiap daerah bervariasi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan “Determinan Faktor Risiko Tidak Langsung Kejadian Stunting Pada Balita Di Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2021”. Desain penelitian ini analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasinya keseluruhan balita di Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur. Sampel penelitian adalah 98 balita yaitu 49 kelompok kasus (balita stunting) dan 49 kelompok kontrol (balita tidak stunting). Variabel yang diteliti adalah Pola Asuh, Jumlah Keluarga Serumah, dan Sosial Ekonomi kelompok stunting dan kontrol. Pengolahan data dengan uji chi-square dan uji regresi logistik berganda. Hasil penelitian variabel pola asuh kurang baik 58,2%, status ekonomi rendah 32,7% dan jumlah keluarga serumah sedikit 58,2%, ada hubungan erat antara variable independen dengan variable dependen dengan P Value 0,000 pada ketiga variable independent. Variable paling dominan menyebabkan stunting adalah status ekonomi dengan P value 0,025 dan OR 18,77. Kesimpulannya kasus stunting di Pasar Rebo Jakarta Timur dapat ditekan dengan peningkatan status ekonomi keluarga.
Copyrights © 2024