Matoa memiliki sejarah panjang dalam penggunaan obat tradisional (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Antioksidan termasuk vitamin C dan E, serta flavonoid, tanin, dan saponin dapat ditemukan dalam jumlah yang melimpah pada buah matoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat antibakteri dari ekstrak etanol serbuk simplisia daun matoa dan metabolit sekundernya terhadap Salmonella thypi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol daun matoa (Pometia pinnata J.R. Forst & G. Forst). Pengujian dilakukan pada ekstrak 50%, 30%, dan 30%. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun matoa ditentukan dari kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan Salmonella typhi. Pelarut etanol digunakan untuk menguapkan ekstrak kental yang diperoleh dari hasil maserasi daun matoa. Ekstrak daun matoa diencerkan dengan DMSO 30%, 40%, dan 50%. Pengenceran tersebut akan menentukan seberapa baik ketahanan Salmonella typhi terhadap antibiotik. Metabolit sekunder seperti flavonoid, tanin, alkaloid, saponin, dan steroid dianalisis pada ekstrak etanol daun matoa dan simplisia. Salmonella thypi dihambat dengan rata-rata 12,6 mm pada konsentrasi 30% (Interpretasi menengah), 13,8 mm pada konsentrasi 40%, dan 15,3 mm pada konsentrasi 50% dengan menggunakan ekstrak etanol daun matoa. Aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun matoa ditunjukkan dengan zona hambat dengan diameter rata-rata daerah hambat yang sesuai dengan interpretasi Intermediate (I).
Copyrights © 2023