Masalah sosial budaya merupakan faktor yang melatarbelakangi perilaku pemberian MP (Makanan Pendamping) ASI dini, pola perilaku yang dilakukan turun temurun yang didasari nilai-nilai budaya masyarakat setempat menyebabkan ibu-ibu tidak bisa memberikan ASI secara eksklusif. Bayi yang mendapatkan MP ASI dini saat bayi berusia kurang dari 6 bulan akan lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk pilek dan deman dibandingkan bayi yang mendapat ASI eksklusif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan sosial budaya dengan pemberian makanan pendamping ASI dini. Penelitian ini menggunakan desain pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh bayi berusia < 6 bulan pada Mei 2024 sebanyak 34 bayi, jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 34 bayi usia < 6 bulan. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total populasi. Penelitian ini dilakukan di Desa Sungai Jalau Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sawah, instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data digunakan uji chi square dengan CI 95%. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang signifikan antara sosial budaya dengan pemberian makanan pendamping ASI dini dengan nilai p value = 0,002. Diharapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan edukasi tentang bahaya pemberian MP ASI pada bayi berusia < 6 bulan dan sebaiknya mulai memberikan MP ASI pada saat bayi memasuki usia 6 bulan untuk menghindari masalah kesehatan yang tidak diinginkan
Copyrights © 2024