Anak dengan kanker mengalami satu atau lebih gejala fisik (nafsu makan rendah, kelelahan, dan nyeri) dan gejala psikologis (kesedihan dan kekhawatiran) terkait kanker atau efek samping pengobatan yang dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka. Membantu pasien mengenali gejala-gejala baik fisik maupun psikologis penting untuk mengembangkan intervensi perawatan yang lebih efektif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui deskripsi gejala yang dialami anak dengan kanker di Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 78 anak dengan kanker yang berusia 7-18 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Memorial Symptom Assessment Scale (MSAS) dan dianalisis menggunakan analisis univariat. Pada anak usia 7-12 tahun, gejala paling umum adalah perubahan pola makan (58,8%), diikuti oleh mual/muntah (35,3%), nyeri (33,3%), kesulitan tidur (31,4%), kelelahan (27,5%), dan merasa sedih (25,5%). Gejala terbanyak yang dirasakan adalah perubahan pola makan (58,8%) dengan frekuensi sangat singkat (43,3%) dan sedikit mengganggu (30%). Pada anak usia 13-18 tahun, gejala paling umum adalah nyeri (59,3%), rambut rontok (55,5%), kekurangan tenaga (51,9%), perubahan pada kulit (48,1%), hilangnya nafsu makan (48,1%), berkeringat (44,4%), dan merasa lebih mudah terganggu (44,4%). Gejala terbanyak yang dirasakan adalah nyeri (59,3%), dengan frekuensi kadang-kadang (93,7%), tingkat keparahan sedang (37,5%) sampai parah (37,5%) dan cukup mengganggu (37,5%). Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan kanker di Jakarta mengalami berbagai gejala fisik dan psikologis. Pemahaman terkait gejala sangat penting untuk mengembangkan intervensi keperawatan yang lebih tepat dan efektif. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi intervensi yang dapat mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup anak dengan kanker.
Copyrights © 2024