Simpang Tujuh Ulee Kareng merupakan persimpangan berlengan tujuh di Kota Banda Aceh tanpa adanya pengaturan lalu lintas, sehingga mengakibatkan terjadi tundaan dan kemacetan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas dari simpang tak bersinyal menjadi bundaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah rekayasa lalu lintas terhadap Simpang Tujuh Ulee Kareng dari simpang tak bersinyal menjadi sebuah persimpangan dengan bundaran, yaitu bundaran yang akan direncanakan berdasarkan demand kendaraan saat ini menggunakan MKJI. Selanjutnya bundaran tersebut dihitung nilai kinerja menggunakan metode simulasi software Vissim. Data yang dikumpulkan adalah data geometrik jalan, volume lalu lintas dan kecepatan setempat. Data awal yang digunakan untuk adalah volume jam puncak (VJP) dari volume yang diamati dan kemudian disimulasikan oleh software Vissim . Hasil Kinerja lalu lintas bundaran berdasarkan output Vissim diperoleh kapasitas dinamis rata-rata sebesar 6375 kend/jam., tundaan rata-rata sebesar 2,00 detik,. Untuk perhitungan Derajat Kejenuhan (DS) didapat dari pembagian arus bagian jalinan dengan kapasitas dengan DS rata-rata sebesar 0,40. Peluang Antrian pada bundaran rencana yang didapat dari pembacaan grafik MKJI adalah 6%-13,5. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perencanaan bundaran pada Simpang Tujuh Ulee Kareng menggunakan bundaran adalah langkah yang tepat karena mampu memberikan tingkat pelayanan jalan A.
Copyrights © 2021