Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemikiran Pendidikan Islam K.H. Hasyim Asy’ari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan kajian dokumen atau yang dikenal dengan penelitian study literature, dengan cara menelaah jurnal, buku, laporan penelitan, majalah dan literatur lainnya yang sesuai dengan pembahasan yang dikaji dalam penelitian ini. Dalam pengumpulan data kajian study literature, penulis melakukan; Pertama, melalui kajian kepustakaan yang sesuai dengan bahan yang diteliti. Kedua, setelah data diperoleh, maka penulis menganalisis data-data tersebut sesuai dengan pemahaman penulis dalam melakukan kajian ini. Adapun Hasil penelitian ini yaitu Dari pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Pertama, pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari mengarahkan manusia pada derajat kemanusiannya yang disesuaikan dengan bakat, kemampuan dan potensi yang dimilikinya. Proses ini akan menuju pada kesadaran manusia akan hak dan kewajibannya sebagai makhluk yang diciptakan, hal ini menjadi cikal bakal pendidikan karakter. Kedua, pendidikan pesantren bukan hanya mengajarkan tentang ilmu agama (hadist, ushul fiqh, fiqh dan sebagainya), melainkan harus pula memasukan pengetahuan/ilmu umum ke dalam kurikulumnya sebagai bentuk responsif kebutuhan manusia di zamannya. Karena pada hakikatnya, seorang khalifah dituntut untuk memahami masyarakat secara penuh. Ketiga, dengan memasukkan pengetahuan umum di pesantren maka tidak menutup kemungkinan seluruh elemen yang mengitarinya juga demikian. Dari apek tenaga pengajar dapat mendatangkan dari luar, sarana dan prasarana juga dapat ditopang dengan peralatan teknologi, murid-murid dapat didatangkan dari segala penjuru dan pembentukan lembaga juga dengan model bangunan modern. Keempat, pendidikan karakter harus dilakukan oleh semua pihak, murid, guru, lembaga, lingkungan dan keluarganya. Keempat, lahirnya pemikiran pendidikan KH. Hasyim Asy’ari ini dilatar belakangi oleh beberapa kondisi sosial yang mempengaruhi, antara lain kondisi sosial politik, kondisi sosial keagamaan, dan kondisi sosial pendidikan, sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya
Copyrights © 2022