Tujuan awal diberlakukannya kebiijakan Politik Etis yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan hidup rakyat di tanah jajahan. Namun, dalam pelaksanaannya memperlihatkan sisi ketidakadilan. Kepentingan pihak kolonial selalu diprioritaskan di atas kepentingan rakyat pribumi. Terlebih dalam pelaksanaan Politik Etis di bidang edukasi yang terkesan rasis dan diskriminatif. Pendidikan hanya ditujukan bagi anak-anak keturunan Eropa, Timur Asing (Arab dan Cina), kaum bangsawan dan dikhususkan untuk kaum laki-laki saja. Pada saat itu kaum perempuan Indonesia hanya dianggap sebelah mata dan diperlakukan sewenang-wenang dalam segala hal. Kekangan adat istiadat juga turut andil dalam membatasi kebebasan perempuan dalam mengenyam pendidikan. Melihat kondisi demikian kaum wanita pribumi bangkit untuk memperjuangkan hak pendidikan mereka melalui organisasi-organisasi perempuan. Salah satu organisisasi perempuan tersebut yaitu Organisasi Wanita Taman Siswa. Tujuan penulisan artikel ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana kiprah perempuan yang tergabung dalam Organisasi Wanita Taman Siswa dalam memperjuangkan hak pendidikan dan kesetaraan kedudukan dengan kaum laki-laki. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini yaitu dengan studi pustaka yang berpedoman pada tahapan-tahapan penelitian sejarah yaitu Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi dan Historiografi. Adapun hasil dari penelitian ini adalah Organisasi Wanita Taman Siswa merupakan wadah bagi kaum perempuan pribumi untuk menyalurkan aspirasinya melawan ketidakadilan pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam bidang pendidikan.
Copyrights © 2023