<![CDATA[Usahatani di lahan sawah tadah hujan sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Adaptasi risiko perubahan iklim merupakan upaya mengelola dampak perubahan iklim sehingga risiko kerugian dapat diminimalkan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Kabupaten Takalar karena sebagian besar lahan sawah masih berupa sawah tadah hujan. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode sosialisasi dan penyuluhan terhadap kelompok-kelompok tani. Tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini, antara lain: persiapan, rencana aksi, implementasi, dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian ini secara keseluruhan berjalan dengan baik dan direspons positif dalam mendukung capaian tujuan. Tujuan yang dicapai dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, antara lain: (1) meningkatnya literasi petani terhadap pengetahuan tentang adaptasi risiko perubahan iklim pada usahatani sawah tadah hujan, (2) meningkatnya pemahaman petani dalam merumuskan strategi adaptasi terhadap risiko perubahan iklim pada usahatani sawah tadah hujan, dan (3) meningkatnya pemahaman petani dalam menentukan pola tanam yang optimal pada sawah tadah hujan dengan faktor risiko perubahan iklim. Adaptasi risiko perubahan iklim diharapkan dapat diimplementasikan dalam setiap kegiatan usahatani khususnya pada lahan sawah tadah hujan. Strategi adaptasi yang dapat diterapkan dalam berusahatani sawah tadah hujan, antara lain: penelusuran informasi perubahan iklim, penggunaan varietas tahan kekeringan, penggunaan varietas tahan hama dan penyakit tanaman, penyesuaian waktu tanam, pengaturan pola tanam, jarak tanam dan drainase, penggunaan pupuk organik, penggunaan varietas genjah, teknologi pengelolaan air, pengolahan tanah ringan, penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi, penggunaan pestisida organik, dan pengaturan waktu panen.]]>
Copyrights © 2024
