JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Vol 11, No 2 (2024): JeLAST Edisi Juni 2024

PEMETAAN DAERAH RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN PADA KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Ari Bintang Saputra (Tanjungpura University)
Agustiah Wulandari (Unknown)
Anthy Septianti (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Jun 2024

Abstract

Kebakaran lahan dan hutan yaitu bentuk bencana yang dapat memberikan pengaruh kerugian terhadap hutan dan lahan di Indonesia. Terjadinya kebakaran hutan dan lahan setiap tahun yaitu ketika sedang musim kemarau. Kebakaran hutan dan lahan dikarenakan 2 faktor, yaitu faktor alam karena adanya pemanasan global atau dikenal dengan istilah El-Nino dan faktor non alam karena adanya kegiatan masyarakat yang dapat menimbulkan terjadinya kebakaran lahan dan hutan. Kecamatan Sungai Raya yaitu daerah yang sering terjadi kebakaran hutan dan lahan. Kondisi fisik didominasi lahan gambut membuat Kecamatan Sungai Raya rawan mengalami kejadian kebakaran lahan dan hutan. Luasan lahan gambut yang terdapat pada Kec.Sungai Raya yaitu 83.583,76 Ha (71,34%). Sehingga, penelitian ini memiliki tuuan dalam menganalisa area rawan kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis. Berdasarkan hasil analisis yang ditemukan, kejadian kebakaran hutan dan lahan yang terdapat pada Kecamatan Sungai Raya terjadi pada ketebalan lahan gambut 2 -3 meter dan pada lahan pertanian dan lahan terbuka. Terdapat 3 tingkat klasifikasi daerah rawan, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Untuk klasifikasi rendah dengan luasan 11.370,05 Ha, klasifikasi rendah 72.786,47 Ha, dan klasifikasi tinggi 33.003,83 Ha. Adanya penelitian ini diharapkan sebagai dasar untuk Pemerintah Kabupaten Kubu Raya dan Stakeholder dalam mengatasi kejadian kebakaran lahan dan hutan pada Kec.Sungai Raya.Kata Kunci : Gambut, Lahan dan hutan, Kebakaran, Rawan.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

JMHMS

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

Pesatnya perkembangan di dunia pendidikan mengakibatkan peningkatan kebutuhan terhadap bangunan tinggi sebagai sarana dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Bersumber pada Standar Nasional Indonesia (SNI 1726-2019) mengenai Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung ...