Bendungan Kedung Brubus yang berlokasi di Desa Bulu, Kecamatan Pilangkenceng, Kab. Madiun, Jawa Timur, memiliki kapasitas 2,025 juta m3 (per 2014) yang bertujuan untuk memberikan suplai air irigasi di kabupaten tersebut. Karena kapasitasnya yang besar, potensi bahaya yang dihadapinya juga fatal dan dapat menyebabkan kerugian material di wilayah permukiman sekitarnya. Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk analisa dan simulasi keruntuhan bendungan Kedung Brubus menggunakan program ZhongXing HY21 dengan mengacu dalam dua kondisi. Simulasi pada waduk dalam kondisi normal yaitu piping dan kondisi ketika terjadi hujan dengan intensitas paling tinggi yang menyebabkan debit rancangan PMF (Probable Maximum Flood). Simulasi keruntuhan karena debit PMF ini diakibatkan overtopping dan piping. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan software ZhongXing HY21, ditemukan bahwa debit banjir rancangan PMF mencapai 642,729 m³/det dan luasan banjir mencapai 31,56 km², dengan kedalaman banjir maksimum mencapai 6,01 m. Akibat keruntuhan Bendungan Kedung Brubus, sebanyak 43 desa yang berada pada hilir bendungan terdampak dengan jumlah penduduk yang terkena risiko mencapai 27.931 jiwa. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah terdampak.
Copyrights © 2024