Latar Belakang: Terapi hemodialisis dapat membantu pasien gagal ginjal kronik akan tetapi disisi lain terapi ini juga dapat menimbulkan resiko komplikasi termasuk terjadinya komplikasi neurologi yaitu Restless Leg Syndrome (RLS).Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Restless Leg syndrome pada pasien hemodialisa. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan crosssectional. Sampel penelitian ini berjumlah 58 orang pasien hemodialisa yang diambil dengan teknik total sampling. Penelitian ini dilaksanakan di ruang hemodialisa RSUD Anutapura Palu.Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Restless Legs Syndrome Rating Scale versi bahasa Indonesia dan kuesioner demografi. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji spearman, uji chi square. Hasil: Sebagian besar responden memiliki derajat restless leg sindrom kategori sedang sebanyak 26 orang (44,8%). Terdapat hubungan bermakna antara umur dengan RLS (p=0,042), jenis kelamin dengan RLS (0,019), lama HD dengan RLS (p=0,023), jumlah penyakit penyerta dengan dengan RLS (0,030), dan kadar haemoglobin dengan RLS (p=0,023). Saran Studi lebih lanjut diperlukan penelitian multicenter dan sampel yang lebih luas serta intervensi untuk mengurangi kejadian RLS pada pasien hemodialisa.
Copyrights © 2024