Penurunan kualitas ruang menjadi salah satu faktor menurunnya minat masyarakat dalam mengunjungi taman kota, di samping adanya kecenderungan perilaku-perilaku negatif pengunjung yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan di taman tersebut. Minimnya akses terhadap ruang terbuka hijau yang berkualitas di perkotaan beresiko mempengaruhi kesehatan fisik dan mental masyarakatnya. Oleh karena itu, studi deskriptif kualitatif ini mengeksplorasi strategi revitalitasi salah satu ruang terbuka hijau publik di Kota Batam, yaitu Taman Gajah Mada, dengan pendekatan arsitektur perilaku. Data-data dikumpulkan melalui studi literatur, observasi lapangan terkait kondisi lingkungan dan perilaku terbuka pengunjung yang ditekankan pada pola aktivitas, serta wawancara untuk mengetahui perilaku tertutup atau persepsi pengunjung. Hasil analisis perilaku menunjukan respon positif dan negatif yang kemudian menjadi dasar pertimbangan dalam merumuskan strategi revitalisasi. Adapun strategi tersebut disusun berdasarkan lima aspek lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku manusia, yaitu ruang; ukuran dan bentuk; perabot dan penataannya; warna; suara, temperatur, dan pencahayaan. Studi ini juga menemukan bahwa salah satu faktor penting dan masih berkaitan dengan aspek ruang adalah ketersediaan kegiatan rutin komunal masyarakat di taman sebagai media promosi taman dan sekaligus melibatkan masyarakat untuk merawat taman tersebut secara tidak langsung. Keterlibatan masyarakat dapat menciptakan ikatan emosional dengan taman dan mendorong partisipasi aktif dalam menjaga dan memanfaatkan ruang tersebut.
Copyrights © 2024