Latar Belakang; Berdasarkan data Profil Kesahatan Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019, penderita gangguan jiwa berjumlah 34.571 orang dari 33.264.339. Dari total 3835 pasien di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta, peringkat pasien dengan diagnose gangguan persepsi sensori: halusinasi menempati urutan ke sebanyak 3045 pasien. Distraksi menghardik adalah tindakan mandiri tanpa melibatkan orang lain yang dapat di terapkan untuk menurunnya halusinasi pasien. Modifikasi tindakan keperawatan dengan spiritual dapat disandingkan karena spiritual mempengaruhi terjadinya sakit dan dapat mempercepat penyembuhan. Jika tidak ditangani dengan segera pasien halusinasi akan berdampak buruk yaitu resiko perilaku kekerasan, dan resiko bunuh diri. Oleh karena itu penulis tertarik untuk memberikan tindakan keperawatan jiwa dengan teknik menghardik dengan spiritual pada pasien halusinasi. Tujuan; Mengetahui hasil implementasi pemberian Tehnik Distraksi Menghardik Dengan Spiritual Terhadap Halusinasi Pasien di Ruang Nakula Rumah Sakit Jiwa Daerah Arif Zainudin. Metode; Jenis penelitian ini menggunakan desain studi kasus (case study) menggunakan metode penelitian deskriptif. Jumlah responden berjumlah 2 responden, penerapan di lakukan selama 3 hari pada bulan Mei 2023. Alat pengumpulan data dengan cara pengkajian dan pemantauan tingkat Halusinasi dengan skala AHRS. Hasil; Halusinasi pasien sebelum dilakukan penerapan pemberian tehnik distraksi menghardik dengan spiritual berada pada tahap III (tahap controlling). Halusinasi pasien sesudah dilakukan penerapan pemberian tehnik distraksi menghardik dengan spiritual berada pada tahap I (tahap comforting). Terdapat perbedaan perkembangan Halusinasi pasien sebelum dan sesudah di lakukan intervensi pemberian tenik distraksi menghardik dengan spiritual. Kesimpulan; Ada penurunan tingkat halusinasi setelah dilakukan teknik kombinasi menghardik dengan spiritual.
Copyrights © 2023