Mengurangi frekuensi kecelakaan kerja dan meningkatkan keselamatan kerja merupakan tujuan dari suasana keselamatan atau perspektif bersama. Iklim keselamatan dapat berubah berdasarkan karakteristik tenaga kerja. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana karakteristik tenaga kerja mempengaruhi suasana keselamatan dan mengidentifikasi aspek-aspek yang masuk dalam kategori baik dan masih memerlukan perbaikan. Penelitian cross-sectional ini menggunakan desain kuantitatif. Partisipan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. bengkel PKM. Sebanyak 56 pekerja dilibatkan dalam teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Analisis regresi ordinal dilakukan terhadap data. Karakteristik tenaga kerja yang diteliti meliputi usia, masa kerja, tingkat pendidikan, jabatan, dan status perkawinan. NOSACQ-50 digunakan dalam penelitian ini untuk menentukan iklim keselamatan. Analisis regresi ordinal dilakukan terhadap data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa, berbeda dengan usia (p-value=0.137) dan status perkawinan (p-value=0.556), yang tidak berpengaruh terhadap iklim keselamatan kerja pekerja, masa kerja (p-value=0.013), pekerjaan jabatan (p-value=0.00), dan tingkat pendidikan (p-value=0.021) berdampak pada iklim tersebut. Dengan demikian, penelitian ini sampai pada kesimpulan bahwa masa kerja, jabatan, dan pencapaian pendidikan merupakan faktor-faktor tenaga kerja yang mempengaruhi iklim keselamatan mereka.
Copyrights © 2024