Teknologi Informasi belum digunakan untuk membantu proses asesmen dan rehabilitasi pecandu narkoba. Hal ini menyebabkan proses pemilihan rencana rehabilitasi menjadi lambat dan tidak optimal. Jumlah pakar asesmen (asesor) terbatas, sedangkan jumlah klien terus meningkat. Hal ini menyebabkan beban kerja asesor menjadi berat dan kualitas layanan berpotensi menurun. Sistem pakar diperlukan untuk membantu pekerjaan konselor atau asesor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah research and development, sedangkan algoritma yang digunakan adalah C4.5. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu dalam pemilihan rencana rehabilitasi yang tepat dan optimal bagi setiap klien. Fase paling penting dari proses asesmen adalah rencana tindak lanjut rehabilitasi. Fase ini memiliki dampak signifikan terhadap keselamatan dan pemulihan klien. Penelitian ini menghasilkan sistem pakar untuk memprediksi apakah klien akan dirawat jalan atau rawat inap. Kata Kunci; Sistem pakar, Rehabilitasi, Algoritma C4.5, Narkoba
Copyrights © 2024