Pendahuluan : Balita dengan gizi buruk mempunyai dampak jangka pendek dan panjang, berupa gangguan fungsi kognitif, kesakitan, risiko penyakit degenerative di kemudian hari dan berakibat kematian. Balita di Indonesia mengalami permasalahan gizi ganda (double burden), di satu sisi mengalami obesitas, namun di sisi lainnya mengalami stunting, anemia, kurus, hingga gizi buruk. Ketepatan pemberian makan atau intervensi manajemen nutrisi pada balita dapat dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang gizi karena ibu sebagai tombak dalam penyedia makanan untuk keluarga. Selain pengetahuan ibu tentang gizi, tingkat asupan makan balita juga dapat secara langsung mempengaruhi status gizi balita tersebut. Manajemen nutrisi disini merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, serta mengendalikan nutrisi yang adekuat untuk mengurangi gejala penyakit dan meningkatkan kualitas hidup bagi balita. Metode Penelitian : Laporan kasus ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan asuhan keperawatan. Subjek laporan kasus adalah seorang anak dengan kasus gizi buruk dengan defisit nutrisi. Hasil Penelitian : Setelah dilakukan intervensi manajemen nutrisi pada kasus defisit nutrisi terdapat peningkatan pada nafsu makan, kekuatan otot mengunyah dan kekuatan otot menelan. Didapatkan hasil intervensi manajemen nutrisi pada defisit nutrisi anak yaitu meningkatkan keadekuatan untuk mengendalikan nutrisi anak. Kesimpulan : Melihat dari hasil laporan kasus ini, maka penerapan intervensi manajemen nutrisi merupakan intervensi yang tepat pada penanganan kasus gizi buruk dengan defisit nutrisi.
Copyrights © 2024