Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 12, No 3 (2014)

Bentuk Pelanggaran Etika-Moral Pada Pemberitaan Televisi di Indonesia

Haryanto Haryanto (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Feb 2016

Abstract

Media massa memiliki peran yang penting untuk menampilkan peristiwa, seseorang, organisasi atau kepentingan menjadi dominan dan menonjol di masyarakat. Dengan berpendapat bahwa kebebasan berekspresi adalah hak, seorang jurnalis mengartikulasikan profesinya berdasarkan filosofi ini. Ia berpendapat bahwa kebebasan pers merupakan cerminan kebebasan berekspresi. Meskipun argumen ini kelihatanya benar, kenyataanya, hal ini tidak dapat diimplementasikan tanpa perkecualian dan tujuan tertentu.Kebebasan pers dapat disalahgunakan dan menjadi salah satu instrumen bagi penyalahgunaan kekuatan. Oleh karena itu, setiap jurnalis harus menjalankan kewajiban profesionalnya berdasarkan pada kode etik dan profesi. Penelitian ini menggunaan metode analisis isi, dengan memfokuskan pada berita-berita televisi yang melakukan pelanggaran terhadap moral dan etika jurnalistik. Hasilnya menunjukkan bahwa dari berita-berita televisi yang ada, bentuk pelanggaran moral dan etik tersebut mencakup bias (tidak netral dan objektif), tidak menghargai narasumber, provokatif, tidak konsisten, mengembangkan opini berdasarkan pada persepsi sendiri dan manipulative.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

komunikasi

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal Ilmu Komunikasi focuses on writings that contain current research and thinking in the fields of: Communication Science, including media and journalism studies, audio and audiovisual broadcasting studies, public relations studies and advertising studies; Design of Visual Communication; ...