<![CDATA[Hanya sedikit penelitian yang secara khusus meneliti pengelolaan program tahfizh di SDIT Islamic Centre Sumatera Utara, yang didirikan pada tahun 2015 dan, seperti sekolah dasar lainnya, mengimplementasikan program Pendidikan Nasional di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terlepas dari kenyataan bahwa banyak penelitian telah dilakukan untuk menyelidiki bagaimana program-program tersebut dikelola. Meskipun demikian, sekolah ini menawarkan program menghafal Al-Qur'an yang fantastis. Melalui program tahfidz, para siswa dapat menghafal satu juz Al-Qur'an setiap tahunnya. Selain itu, para siswa juga telah berhasil dalam berbagai acara kompetitif, seperti turnamen tahfidz dan lainnya seperti Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ). Lebih lanjut, dengan menganalisis perubahan yang dialami SDIT Islamic Center Sumatera Utara, penelitian ini berusaha untuk menutup kesenjangan tersebut. Metodologi studi kasus deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Informasi mengenai administrasi program tahfidz Al-Qur'an di SDIT Islamic Centre Sumatera Utara dikumpulkan melalui wawancara, dokumen, dan observasi. Teori Miles, Huberman, dan Saldana-yang berfokus pada pengumpulan, penyajian, dan kesimpulan-digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil temuan, program menghafal Al-Qur'an di SDIT Islamic Centre Sumatera Utara secara efektif memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen, yaitu melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: Program menghafal al-Qur'an direncanakan dalam tiga tahap: 1) dengan menetapkan tujuan, memilih materi, mengorganisir pendidik, dan mengatur evaluasi; 2) dengan mengorganisir sumber daya program, menempatkannya dalam struktur organisasi, dan mengalokasikan sumber daya; dan 3) dengan mempraktekkan proses pembelajaran dan penilaian yang tepat. Penelitian ini menyarankan agar para peneliti melihat proses pembelajaran secara langsung, memantau perkembangan hafalan, dan menilai prosedur dan hasilnya.]]>
Copyrights © 2023
