Pada masa balita, anak akan berubah dan tumbuh dengan cepat, mempelajari keterampilan, dan mampu berinteraksi dengan dunia dengan cara yang baru dan berbeda. Proses ini dikenal sebagai perkembangan, dan mencakup beberapa bidang, termasuk perkembangan kognitif, perkembangan fisik, keterampilan bahasa, dan perkembangan sosial. Penting bagi orang tua untuk memastikan anak atau balitanya mengonsumsi makanan yang bergizi karena rentan sekali terjadi infeksi khususnya pada bagian pencernaan. Pendekatan penelitian ini menggunakan quasi experiment pre and post test nonequivalent tanpa kelompok kontrol. Populasi pada penelitian ini adalah semua balita yang tinggal di Desa Blimbing Kecamatan Paciran Lamongan. Sampel dalam penelitian ini diambil melalui total sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel berjumlah sebanyak 20 balita Hasil penelitian diketahui frekuensi balita dengan diare sebelum diberikan temulawak dan madu memperoleh hasil rata-rata 8,30 kali, setelah diberikan diberikan temulawak dan madu frekuensi balita dengan diare diperoleh hasil rata-rata 3,34 kali. Dapat disimpulkan terdapat efektivitas setelah diberikan temulawak dan madu dengan p value 0.001 (α<0.05).
Copyrights © 2024