Keandalan sistem distribusi memegang peran yang sangat penting untuk memenuhi keperluan energi listrik pada setiap konsumen. Setiap sistem distribusi 20 kV harus dilakukan pemeliharaan dan pengecekan secara rutin. Namun dalam pemeliharaan dan pengecakan ini, biasanya akan dilakukan pemadaman. ini akan berdampak pada SAIDI dan SAIFI serta hilangnya energi yang seharusnya disalurkan ke konsumen. dibutuhkan suatu metode untuk mengurangi pemadaman ini. Adapun metode yang digunakan PT. PLN untuk meminimalisir lamanya waktu padam yaitu menggunakan metode minim padam, penelitian ini dilakukan di PT.PLN (Persero) UP3 Cikupa pada gardu BNR1, PNK dan KPR4, dengan tujuan mengetahui pengaruh metode minim padam terhadap energi tak terjual. total waktu padam menggunakan minim padam pada gardu BNR1 26 menit, gardu PNK 23 menit, gardu KPR4 27 menit. Sedangkan jika menggunakan metode padam total waktu pemeliharaan pada setiap gardu memakan waktu 180 menit. Lama waktu pemadaman memengaruhi nilai kerugian yang dialami. Dengan menggunakan metode minim padam ini dapat mengurangi lama pemadaman, dengan metode minim padam kerugian energi dan kerugian materi dari ketiga gardu sebesar 210,177 kWh dan Rp. 303.644,72 sedangkan dengan menggunakan metode padam total kerugian energi dan kerugian materi sebesar 1465,4507 kWh dan Rp. 2.165.477,63, dan juga menurunkan angka SAIDI namun menaikan angka SAIFI karena dengan menggunakan metode minim padam ini pemadaman dilakukan dua kali yaitu saat pemasangan dan pelepasan unit gardu bergerak.
Copyrights © 2023