NALARs
Vol 9, No 1 (2010): NALARs Volume 9 Nomor 1 Januari 2010

VARIASI POLA DESA-DESA TRADISIONAL DI KOTANOPAN, MANDAILING NATAL

Nuraini, Cut ( Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Medan)



Article Info

Publish Date
31 Jan 2010

Abstract

ABSTRAK. Permukiman penduduk di Mandailing terdiri atas beberapa desa yang letaknya tersebar di wilayah Mandailing Julu dan Mandailing Godang. Desa-desa tersebut pada awalnya merupakan huta adat yang dalam perkembangan selanjutnya disebut desa. Pola hidup yang menetap sudah lama ada di Mandailing sejak bermukimnya orang-orang yang pertama datang ke daerah ini. Dengan adanya pola hidup menetap, maka terbentuklah kampung-kampung (perkampungan) yang disebut huta.  Desa-desa yang terdapat di Kotanopan Mandailing dewasa ini secara tidak langsung telah mempengaruhi perencanaan dan pengembangan wilayah setempat. Fenomena ini semakin diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa sebagian besar wilayah pedesaan di Mandailing selalu didominasi oleh keberadaan alaman bolak selangseutang (halaman luas di depan rumah raja sebagai penanda bahwa desa tersebut telah melakukan proses adat) Pembahasan ini menjelaskan bahwa berdasarkan status letaknya, desa-desa di Kotanopan merupakan desa pedesaan, sedangkan berdasarkan mata pencahariannya, desa-desa tersebut terkategori dalam kelompok desa-desa pertanian dan desa-desa tambak. Jika ditinjau berdasarkan nilai sosial, desa-desa ini memiliki dua karakter, yaitu desa-desa yang berorientasi kultural dan sekaligus juga desa-desa yang berorientasi agama dan kepercayaan. Bentuk desa berdasarkan tiga kelompok, yaitu (1) Orientasi Rumah : merupakan bentuk desa dengan letak rumah-rumah yang membentuk kelompok terpusat (konsentris); (2) Aspek Fisiografis : merupakan desa lembah/ pegunungan dan (3) Aspek Non-Fisiografis : merupakan desa sepanjang jalan raya. Sedangkan Pola desa-desanya memiliki ciri linier dan radial.  Kata Kunci : Kawasan Permukiman, Huta, Konsentris, Linier, Radial  ABSTRACT. People Settlement in Mandailing consist of some villages that distribute on Mandailing Julu and Mandailing Godang district. In the beginning, those villages has been tradition huta expand to be a village in the future. Living to reside have been exist in Mandailing since those residence people came first in this region. With living to reside, so they have been created kampong-kampong as called huta.  The Villages in Kotanopan, Mandailing has effected the planning as well as the development of the region. This phenomenon has been strengthening by the fact that mostly on the village areas in Mandailing have been dominated by the existence of alaman bolak selangseutang (Wide yard in front of King House as symbolize that the village has been done the tradition proses). The discussion has tried to explain and describe that according to setting statue the villages in Kotanopan has been traditional village and according to people job the villages has been categoried in farm and lake villages. According to social value, the villages has been two caracter namely cultural oriented villages and religion oriented villages. The form of villages which has been delivered by 3 groups, namely (1) Houses Orientation : are villages form which have consentris house setting, (20 Fisiografis Aspect : are valley villages/ mountain villages and (3) Non-Fisiografis Aspect : are village along the main street. The pattern of Mandailing Villages has been linier and radial caracter.  Keywords:  Regional Settlement, Huta, Concentris, Linier and Radial

Copyrights © 2010






Journal Info

Abbrev

nalars

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture

Description

NALARs is an architecture journal which presents articles based on architectural research in micro, mezo and macro. Published articles cover all subjects as follow: architectural behaviour, space and place, traditional architecture, digital architecture, urban planning and urban design, building ...